Malam itu hujan rintik
Perciknya yang jatuh ke loteng
Gemericik seperti suara manusia
Sedang mengais-ngais pecahan rindu
Sedang mengais-ngais pecahan rindu
Yang berhamburan di sisipan buku puisi usang
Pekik mengikik meronta
Menembus cengkraman malam yang bising
Akibat kenangan kabur dari bayang-bayang
Ego manusia
yang menantang alam
Mereka berpesta pora merayakan kebebasan
Menari-nari riang di lantai jalan yang licin
Mengejek langit, mencaci bumi, menentang Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar