Sejak semuanya kurasa berakhir,
aku memutuskan untuk kembali memulai menulis. Kembali mengisi ruang-ruang di
blog-ku yang kosong dengan bait puisi sederhana ataupun tulisan keresahanku. Menuangkan
emosi masa kritisku yang membebani menjadi untaian kata yang kuusahakan menggugah hati namun terkadang tidak
berarti dan berhubungan antar bait, kalimat, ataupun paragraf.
Sebenarnya aku
malu untuk memublikasikan karyaku karena kusadar bahwa aku tidak pandai membuat
puisi ataupun membuat tulisan yang memiliki makna. Namun disini aku mencoba
untuk tidak memperdulikan perihal opini jutaan manusia di luar sana. Karena cuma
ini yang bisa menenangkan batinku dari kegundahanku.
Membuat karya
tulis sungguh mengobatiku, perihal banyaknya beban yang tergantung pada
hidupku. Aku sebagai manusia yang mencinta, aku sebagai manusia yang menghamba,
aku sebagai manusia yang bertanggungjawab terhadap diriku serta keluargaku, aku
sebagai manusia yang memilih bertanggung jawab terhadap mereka yang menaruh
kepercayaan terhadapku.Membuat urat orakku lembur bekerja selama 22 jam sehari. Menghilangkan senyum lepas yang dulu selalu bisa untuk ku sunggingkan.
Aku berharap utuk siapapun yang membaca tulisan-tulisanku.Mari kita berbincang tanpa harus mencela, membagi kisah hidup tanpa harus membandingkan, bicara lepas melepas penat dari kenyataan dunia yang mengecewakan. Aku disini dan aku coba mengerti
Tasikmalaya, 01 November 2018,
Berlari dan ternyata malah tenggelam
Aku berharap utuk siapapun yang membaca tulisan-tulisanku.Mari kita berbincang tanpa harus mencela, membagi kisah hidup tanpa harus membandingkan, bicara lepas melepas penat dari kenyataan dunia yang mengecewakan. Aku disini dan aku coba mengerti
Tasikmalaya, 01 November 2018,
Berlari dan ternyata malah tenggelam